Name:
Location: Indonesia

Tuesday, January 31, 2006

Mama, Belajar itu Asyik, Lho!

Mama, Belajar itu Asyik, Lho!


Maria Montessori (1780-1952), seorang guru anak-anak yang terkenal pernah berujar: “Yakinlah bahwa di dalam tubuh anak tersimpan semangat belajar yang luar biasa. Ia akan memilih sendiri materi belajarnya dan berusaha menghadapi kesulitan yang akan ditemui.”

Mungkin Anda pernah melihat bahwa anak Anda juga melakukan apa yang dikatakan Montessori di atas. Misalnya, ketika si kecil berusaha membuka bajunya sendiri, mencoret-coret kertas, ataupun ketika ia memperhatikan sebuah buku dengan penuh minat. Hal-hal itu merupakan bagian dari proses belajar anak Anda.

Karena itu, perlu dukungan penuh dari orang tua agar waktu-waktu emas ini dapat digunakan seoptimal mungkin. Hal ini, bisa Anda lakukan di rumah, tak hanya dapat dilakukan oleh lembaga prasekolah saja. Contoh dukungan orang tua di rumah:

1. Memberi mainan yang bersifat edukatif. Misalnya, permainan balok atau mainan lain yang bersifat konstruktif.
2. Merangsang minat baca dengan sering membacakan buku cerita bergambar menarik.
3. Dorong minat tulis dengan menyediakan alat tulis dan kertas.
4. Rangsang anak untuk belajar dengan memberikan pertanyaan secara aktif ketika sedang dalam suatu perjalanan. Misalnya, “Coba, mana pohonnya?”, “Mobil itu warna apa?”
5. Ajak si kecil belajar mandiri.
6. Memberi kesempatan padanya untuk belajar bersosialisasi.

Si Jago Meniru
Anak memang jagoan meniru. Sebab, meniru merupakan satu cara melatih otak, demikian kata pakar pendidikan asal Jerman, Hans Grothe. Untuk memaksimalkan latihan otaknya itu, berilah contoh dalam kegiatan sehari-hari yang merangsang kemampuan otak. Inilah beragam aktivitas yang dapat dilakukan:

1. Eksplorasi lingkungan sekitar
Ajaklah si kecil melihat dunia sekitar sebagai objek untuk dieksplorasi. Daun-daun kering misalnya, dapat dikumpulkan dan ditempelkan ke dalam sebuah buku. Sambil melakukannya, hitunglah daun-daun tersebut. Si kecil akan melihat dan mencoba meniru.

2. Melakukan gerakan sederhana
Ketika makan, si kecil memperhatikan bagaimana cara Anda menggunakan sendok. Jangan kaget bila suatu hari ia berusaha menyuapi Anda. Ia memang meniru gerakan tersebut. Perbanyaklah gerakan sederhana seperti ini, misalnya melambaikan tangan, memberi ciuman, dan sebagainya.

3. Bermain saling meniru gerakan
Permainan ini bisa dilakukan bila Anda merasa bahwa si kecil sudah bosan dengan mainannya. Bila ia melakukan suatu gerakan, tirulah gerakan itu. Lakukan berulang-ulang agar ia mengerti dan tertawa, dan nanti giliran ia yang akan mengikuti gerakan Anda. Dalam permainan inilah Anda dapat mengenalkan beberapa gerakan baru.

4. Mengucapkankata-kata (Balita umumnya sudah dapat mengucapkan kata mama/papa, mungkin tips untuk menambah kosakata / merangkai kata-kata)
Si kecil akan senang mengulang kata-kata yang Anda ajarkan padanya. Mulailah dari kata-kata yang simpel seperti Mama, Papa, mamam, dan sebagainya, supaya ia bisa mengasah kosa katanya.

5. Melakukan sesuatu untuk orang lain
Kegemaran meniru juga bisa lakukan untuk melatih keterampilan bersosialisasi. Ajarkan anak untuk melakukan sesuatu bagi orang lain, misalnya mengambilkan sesuatu, bermain tanpa curang, mengucapkan "terima kasih", "halo", dan "selamat tinggal", menengok kerabat yang sakit, atau menghibur orang lain yang sedang sedih.

sumber www.sahabatnestle.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home