Name:
Location: Indonesia

Tuesday, January 31, 2006

Kenapa Begitu, Tidak Begini Saja?

Kenapa Begitu, Tidak Begini Saja?

Sebagai orang tua, Anda tentu senang jika si kecil betah mengobrol dengan Anda. Sayangnya, ketika pertanyaan si kecil semakin menyulitkan dan membuat pusing, tak jarang Anda malah menyuruh si kecil diam. Hati-hati ini bisa mematikan kreativitas dan keingintahuannya...

Sesungguhnya jika pertanyaan si kecil memang beralasan dan tidak mengada-ada, tak ada salahnya menanggapi secara positif. Pertanyaan-pertanyaan itu menandakan ia termasuk anak kritis, yang mampu berpikir independen dan kreatif, di samping memperlihatkan kecerdasannya.

Umumnya, si kecil yang kritis adalah anak yang mendapat keleluasaan untuk mengemukakan pendapat. Jadi tidak melulu tergantung pada tingkat kecerdasannya. Selain itu, banyaknya rangsangan dari luar, seperti buku, televisi dan lainnya, termasuk faktor yang mempengaruhi sikap kritis si kecil, serta mempertajam kemampuan berpikirnya.

Menghadapi pertanyaan bertubi-tubi dari si kecil, sebaiknya Anda tidak memberikan informasi atau keterangan bohong.

Kalau belum tahu jawabannya, sebaiknya Anda tidak malu untuk mengatakan tidak tahu, sambil berusaha mencari tahu hal yang ditanyakannya. Bukankah input untuknya tidak harus selalu berbentuk informasi? Cara Anda berkata, menolak, dan memberi tahu, semuanya adalah input berharga baginya.

Sumber: Buletin info-Sehat edisi XVI

Menyikapi Sikap Kritis Si Kecil

Menghadapi pertanyaan bertubi-tubi dari si kecil yang kritis, apa yang sebaiknya Anda lakukan dalam menyikapi agar daya kritis si kecil makin terasah.


1. Jangan menunjukkan respons negatif
Sangat bijaksana bila Anda tidak menunjukkan respons negatif atas sikap kritis si kecil, seperti marah, kesel, atau malah menyuruh ia diam.

2. Kesabaran
Kesabaran Anda boleh dibilang memegang peranan terpenting. Jangan sampai si kecil berhenti bertanya karena ternyata Anda bosan dan tidak lagi menjawabnya.

3. Kesiapan
Mau tidak mau Anda memang harus selalu siap menghadapi reaksi si kecil mengenai berbagai hal di sekitarnya. Dengan demikian, Anda tidak merasa terkejut atau terganggu oleh sikap kritis si kecil, karena bisa mengantisipasi sebelumnya.

4. Sepakati aturan main
Sebelum bepergian ke tempat yang melibatkan banyak orang, misal arisan, bank, atau pesta perkawinan, sebaiknya Anda ceritakan terlebih dahulu situasi yang akan ia temui, dan perilaku seperti apa yang Anda harapkan darinya. Misalnya tidak bertanya terus selagi orang lain bicara, atau mintalah ia menyimpan pertanyaan tersebut hingga di rumah.

5. Dengarkan baik-baik
Sebelum menjawab, dengarkan baik-baik dan pahami pertanyaannya. Bahkan kalau perlu ajukan pertanyaan balik agar jawaban Anda benar-benar memenuhi kebutuhannya. Ini juga berguna untuk menghindari salah paham.

6. Arahkan pada penemuan jawaban
Untuk lebih melatih ketajaman berpikir si kecil, sebaiknya bimbing ia untuk menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Caranya? Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan balik yang mengarah pada penemuan jawaban.

Sumber: Buletin info-Sehat edisi XVI

0 Comments:

Post a Comment

<< Home