Name:
Location: Indonesia

Monday, January 30, 2006

ASI dan Buang Air Besar Hijau

ASI dan Buang Air Besar Hijau

Bayi yang mendapat ASI pun bisa memiliki feses yang berwarna hijau. Seringkali hal tersebut disebabkan karena bayi lebih banyak mengkonsumsi susu awal (foremilk) daripada susu berikutnya (hindmilk). Maksudnya, ada ibu yang memberikan ASI kepada bayinya dengan cara mula-mula pada satu sisi payudara, tetapi tidak lama kemudian dipindahkan ke payudara sisi lainnya padahal ASI pada payudara sebelumnya masih penuh. ASI yang mula-mula keluar disebut foremilk, dan ASI yang belakangan keluar disebut hindmilk.

Foremilk akan mengalami perubahan ke hindmilk selama proses menyusui dan hal ini juga tergantung dari berapa banyak ASI yang dihasilkan dan seberapa efektif bayi menghisap ASI. Karena itu, tidak heran bila persoalan ketidakseimbangan foremilk-hindmilk justru lebih sering terjadi pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlebih.

Karena itu selalu dianjurkan agar dalam pemberian ASI, berikanlah pada satu sisi payudara sampai kosong, baru berpindah pada sisi lain. Terkadang, satu sisi payudara pun sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sekali minum bayi. Untuk itu, posisi bayi yang benar saat menghisap ASI sangat penting dalam keberhasilan menyusui. Dengan mendapat ASI secara penuh dari satu payudara, berarti bayi mendapat foremilk dan hindmilk dalam jumlah seimbang.

Bayi yang tidak cukup mendapat hindmilk cenderung lebih mudah mengalami kembung, kolik dan feses berwarna hijau. Hal ini dikarenakan foremilk lebih encer, memiliki kandungan kalori lebih rendah (karena kandungan lemaknya lebih rendah), dan lebih tinggi dalam hal laktosa. Kandungan laktosa yang tinggi inilah yang diduga bertanggung jawab pada feses yang berwarna hijau.

Karena kandungan kalori hindmilk lebih tinggi daripada foremilk, maka bayi yang banyak mendapat foremilk dan tidak cukup mendapat hindmilk cenderung lebih mudah lapar dan sering minta menyusu. Selain itu, berat badan bayipun biasanya sulit meningkat. “Banyak lho dok minum ASI-nya. Sering lagi. Tapi kok berat badannya tidak naik-naik juga ya”, demikian keluhan yang biasanya disampaikan oleh para ibu yang mengalami hal tersebut.

Dalam keadaan tertentu (yang tidak sering terjadi), warna hijau yang menetap pada feses bayi bisa disebabkan karena ia sedang mendapat pengobatan atau ia terpengaruh oleh obat atau makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Terkadang, feses yang hijau juga terjadi saat makanan padat mulai diperkenalkan padanya. Saluran pencernaannya mungkin belum siap untuk makanan padat. Bila perlu, tundalah pemberian makanan padat selama beberapa minggu untuk melihat perbedaannya.

Bila yang tejadi adalah feses berubah hijau, cair dan sangat sering, hal ini menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres pada pencernaannya. Mungkin ia terkena infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan terjadinya diare. Bila hal ini terjadi, segera hubungi dokter Anda. Diare pada anak sangat berbahaya karena bayi mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home