Name:
Location: Indonesia

Friday, January 06, 2006

Bayi Lebih Tinggi, Lebih Kaya

Bayi Lebih Tinggi, Lebih Kaya

Apa hubungan antara tinggi bayi dengan kepintaran dalam mencari uang di saat dewasanya? Rasanya tidak ada hubungan samasekali. Tapi para ahli di Finlandia, mengatakan bahwa bayi yang lebih tinggi saat berusia satu tahun, cenderung mempunyai penghasilan yang lebih di kemudian hari.

Dari penelitian yang dilakukan terhadap 4.630 anak laki-laki, disimpulkan bahwa pria paruh baya yang saat berusia satu tahun dengan tinggi badan lebih dari 80 cm, akan mempunyai penghasilan 50% lebih banyak dari pria saat berusia satu tahun yang mempunyai tinggi 72 cm atau kurang. Dan bila dilihat tingkat pendapatannya, setiap penambahan 2 cm tinggi badan akan meningkatkan pendapatan sebesar 3,5%!

Dari jenis pekerjaan dikatakan bahwa anak yang pendek akan cenderung mempunyai pekerjaan manual. Dari 44% anak yang diteliti, dengan tinggi badan kurang dari 72 cm, mempunyai pekerjaan sebagai buruh saat dewasanya, dibanding dengan anak yang mempunyai tinggi lebih dari 80 cm, hanya satu dari 5 anak yang menjadi buruh.

Penelitian ini dimulai dengan mempelajari anak-anak yang lahir di Finlandia pada tahun 1934 -1944, sedang anak perempuan tidak dimasukkan karena pada saat itu banyak anak perempuan yang hanya tinggal di rumah. Anak-anak laki tersebut dibandingkan tinggi badannya saat mereka berusia satu tahun dan pendapatan yang mereka peroleh pada tahun 1990.

Hasil ini menunjukkan bahwa bayi yang tumbuh dengan lambat akan cenderung mempunyai prestasi akademik yang rendah. Karena bayi dengan pertumbuhan yang lambat akan disertai dengan perkembangan mental yang lambat pula, bisa juga disebabkan karena bayi kurang mendapat gizi yang baik atau sedang menderita sakit. Biasanya bayi yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah keatas mempunyai pertumbuhan yang lebih baik dibanding dengan bayi yang berasal dari ekonomi bawah.

Dipakainya usia satu tahun sebagai patokan karena satu tahun pertama kehidupan merupakan tahun yang penting bagi perkembangan anak.

Sumber: Jurnal the Archives of Disease in Childhood

0 Comments:

Post a Comment

<< Home