Name:
Location: Indonesia

Friday, January 06, 2006

Stroke pada Bayi, Risiko yang Terabaikan

Stroke pada Bayi, Risiko yang Terabaikan

Kalau kita bicara mengenai masalah stroke, maka yang terbayang dalam pikiran kita umumnya adalah orang tua, minimal orang dewasa. Lalu apakah stroke tidak bisa terjadi pada anak-anak?

Ternyata bisa. Dan yang lebih mengejutkan lagi, risiko untuk terjadinya stroke pada bayi ternyata sama tingginya dengan orang tua.

Data statistik ini ditemukan dalam sebuah penelitian terhadap catatan medis dari hampir 200.000 anak yang lahir di California Utara antara tahun 1997 dan 2002. Para peneliti mendapatkan fakta bahwa 1 dari 5.000 bayi yang dilahirkan pada periode tersebut mendapat stroke. Stroke terjadi selama proses kelahiran atau dalam bulan-bulan pertama sesudah kelahiran (stroke perinatal)

Data statistik ini mungkin saja lebih rendah dibanding angka kejadian aslinya mengingat pada kasus-kasus dimana tanda stroke tidak terlalu jelas, anak tersebut mungkin tidak mendapatkan pemeriksaan otak yang seharusnya mereka peroleh. Dengan demikian, frekuensi terjadinya stroke pada anak mungkin saja lebih besar dari 1:5.000.

Penemuan yang dipublikasikan dalam Annals of Neurology edisi 11 Juli 2005 ini tentu sangat merisaukan mengingat stroke pada bayi yang baru lahir sering kali membawa masalah neurologis jangka panjang, termasuk epilepsi, gangguan berbahasa dan gangguan perilaku (misalnya hiperaktivitas). Dan masalah yang paling sering (58%) terjadi adalah kelumpuhan otak (cerebral palsy ).

Penyebab dari stroke pada bayi memang belum jelas. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mendapatkan bahwa bayi yang lahir dari wanita dengan riwayat infertilitas, atau menderita infeksi pada rahim selama kehamilan, atau preeklamsi memiliki risiko tertinggi untuk menderita stroke perinatal.

Dengan menyadari hal ini, mudah-mudahan kita semua (para dokter dan orang tua) akan lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya stroke pada bayi yang baru lahir dan dapat memberikan terapi terbaik sedini dan setepat mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut bila memang stroke telah terjadi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home