Name:
Location: Indonesia

Monday, January 30, 2006

Termometer, Jenis dan Cara Pemakaiannya

Termometer, Jenis dan Cara Pemakaiannya

Termometer memang bukan barang antik yang jarang diketahui orang. Walau demikian, sayangnya benda yang sangat penting dan murah ini jarang dijumpai di rumah-rumah. Padahal, demam merupakan salah satu gejala penyakit yang paling sering dijumpai di dunia.

Termometer ditemukan beberapa abad lalu, tepatnya di abad XVI oleh ahli fisika sekaligus astronom Italia bernama Galileo. Tetapi, termometer air raksa yang akurat baru berhasil dibuat pada dua abad sesudahnya oleh Daniel Gabriel Fahrenheit. Karena itu, sampai saat ini skala fahrenheit masih umum dipakai, khususnya di negara Barat. Penemuan termometer berlanjut dengan dikembangkannya termometer yang memakai skala 100 oleh astronom Swedia bernama Anders Celcius. Nama belakangnya tidak asing terdengar bukan? Karena kita Indonesia umumnya memakai termometer dengan skala Celcius ini.

Penjalanan termometer tidak berhenti sampai disana. Alat ini terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan dan ketepatan yang lebih baik bagi penggunanya. Beragam termometer yang kini ada misalnya:

1. Termometer ketiak
2. Termometer mulut
3. Termometer rektal
4. Termometer telinga
5. Termometer basal
6. Termometer digital

Keragaman termometer ini tentu tidak akan berguna bila hanya untuk dibaca tapi tidak dimiliki dan dimanfaatkan di rumah. Termometer air raksa sangat akurat dan murah harganya. Sayangnya, bila jatuh akan langsung pecah sehingga tidak terlalu dianjurkan penggunaannya pada bayi dan balita. Termometer digital lebih mahal harganya tetapi relatif lebih aman penggunaannya.

Termometer konvensional terdiri atas tabung gelas tertutup yang berisi cairan. Cairan yang umum dipakai dalam termometer kita adalah air raksa (merkuri). Di tepi tabung terlihat garis-garis yang menunjukkan skala temperatur. Bila suhu meningkat, air raksa dalam tabung yang sempit itu akan naik. Titik dimana air raksa tersebut berhenti naik menunjukkan berapa suhu tubuh yang tertera pada skala temperatur.

Yang harus diingat juga adalah selalu mengibas-kibaskan termometer sebelum dipakai. Hal ini disebabkan tabung termometer yang sempit itu akan mencegah air raksa yang sudah terlanjur naik untuk turun dengan sendirinya. Satu-satunya cara untuk menurunkan air raksa tersebut adalah dengan mengibas-kibaskan dengan tangan kita.

Bagaimana Cara Penggunaan Termometer di Ketiak?

Ini merupakan cara penggunaan termometer yang tampaknya paling sering dilakukan. Caranya terlihat sangat sederhana sehingga hal ini mungkin yang menjadikannya pilihan pertama dan utama di kalangan masyarakat.

Pengukuran suhu ketiak (aksila) sesungguhnya tidak seakurat pengukuran oral (mulut) atau rektal. Temperatur yang terukur akan menghasilkan nilai 10 C lebih rendah dibandingkan dengan hasil pengukuran oral.

Cara pengukuran yang baik juga memerlukan waktu cukup lama yaitu sekitar 10 menit. Padahal, umumnya kita hanya menunggu beberapa menit saja dan dengan tidak sabar (mungkin karena cemas) segera mencabut dan membacanya. Dengan cara yang terburu-buru ini, keakuratannya tentu perlu dipertanyakan.

Termometer, jenis dan cara pengunaannya Termometer mulut

Bagaimana Cara Penggunaan Termometer di Mulut?

Prinsip utama yang harus diingat adalah jangan menggunakan cara ini pada bayi dan anak yang masih kecil, terlebih bila menggunakan termometer air raksa.

Pengukuran suhu melalui mulut lebih akurat bila dibandingkan dengan pengukuran melalui ketiak. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang akurat, biarkan termometer di dalam mulut selama 3-4 menit sebelum di baca. Selain itu, jangan lupa mengibas-kibaskan termometer sebelum digunakan.

Saat meletakkan termometer ke dalam mulut, pastikan ujung termometer ditempatkan di bawah lidah sejauh mungkin. Sekali lagi, di bawah lidah. Hal ini penting mengingat kebanyakan orang melakukan dengan salah dan sekedar memasukkan termometer ke dalam mulut, dikulum di atas lidah dan cuma selama 1-2 menit saja. Cara pengukuran yang salah tentu menghasilkan informasi yang tidak akurat.

Pengukuran suhu melalui mulut juga dapat menjadi tidak akurat bila 20 menit sebelum pengukuran, Anda minum minuman panas atau dingin. Tindakan tersebut menyebabkan suhu di bawah lidah Anda menjadi berubah dan tidak dapat mewakili suhu tubuh.

Ternyata, tidak sederhana juga ya untuk dapat memakai termometer secara benar.

Bagaimana Cara Penggunaan Termometer di Rektal?

Cara ini merupakan cara yang sangat baik hanya saja mungkin kurang menyenangkan. Bayi sebaiknya diukur dengan cara ini mengingat keakuratannya yang lebih tinggi. Suhu yang tercatat umumnya lebih tinggi 10 dibanding pengukuran suhu melalui mulut (oral).

Bila memakai termometer air raksa, pastikan Anda sangat berhati-hati. Gerakan mendadak dari bayi dapat membuat termometer pecah dan menimbulkan bahaya. Termometer dimasukkan melalui lubang pantat (anus) selama paling sedikit 3 menit. Jangan lupa untuk mengibas-kibaskan dulu termometer tersebut sebelum pemakaian agar air raksa yang sudah naik dapat turun kembali.

Untuk mendapat hasil yang optimal, baringkan bayi dalam posisi telungkup di atas alas yang lembut. Pisahkan kedua pantat bayi dengan jari kita lalu masukkan termomoter (yang telah diberi pelicin) sedalam ± 1 inci. Sesudah itu Anda tinggal menunggu selama 3 menit sambil menjaga secara hati-hati agar termometer tidak sampai pecah.

Bagaimana Cara Penggunaan Termometer di Telinga?

Ini merupakan cara yang cukup canggih di mana yang diukur adalah temperatur gendang telinga. Cara kerjanya dalam menentukan suhu tubuh adalah membaca radiasi infrared yang berasal dari jaringan gendang telinga.

Pengukuran dengan cara ini memang memiliki beberapa kelebihan seperti kemampuan untuk mengukur secara lebih tepat temperatur dalam otak. Untuk diketahui, temperatur otak sebenarnya adalah ukuran yang paling tepat dalam hal pengukuran temperatur tubuh. Kelebihan lain adalah penggunaan waktu yang sangat singkat, sekitar 2 sampai 3 detik saja.

Hanya saja, keakuratan termometer model ini memang masih dipertanyakan oleh sebagian kalangan dokter. Selain itu, kelemahan lainnya terletak pada harganya yang masih cukup menguras kantong kita.

Karena faktor kekurangakuratan pengukuran khususnya pada anak, termometer telinga tidak dianjurkan pemakaiannya pada anak yang berusia kurang dari 3 tahun.

Bagaimana Cara Penggunaan Termometer Basal?

Temperatur basal adalah temperatur tubuh Anda saat baru bangun pagi. Temperatur ini biasanya juga merupakan temperatur tubuh yang terendah.

Lalu, apa pula yang dimaksud dengan termometer basal? Termometer basal merupakan temometer yang sangat sensitif yang digunakan untuk menilai perubahan temperatur yang sangat sedikit. Cara penggunaannya dapat melalui mulut atau melalui rektal.

Karena suhu yang ingin diukur adalah suhu basal, tentu saja pengukuran suhu dilakukan segera setelah Anda bangun tidur. Jadi, jangan letakkan termometer ini di sembarang tempat. Letakanlah pada lokasi yang sangat mudah dicapai dari tempat tidur. Bila Anda sudah terlanjur bangun dan berjalan, suhu tubuh Anda tentu telah berubah dan pengukuran menjadi tidak akurat.

Perubahan suhu yang terjadi digunakan untuk memperkirakan saat terjadinya pelepasan sel telur (ovulasi) pada wanita. Pada saat ovulasi, umumnya terjadi peningkatan suhu secara mendadak dan tidak kembali normal sampai menstruasi terjadi.

Dengan cara ini, kita dapat memperkirakan masa subur secara lebih akurat. Dengan mengetahui kapan ovulasi terjadi, kemungkinan keberhasilan pembuahan akan lebih besar. Karena itu, bagi mereka yang sedang menanti-nantikan datangnya kehamilan, cara ini mungkin dapat dicoba.

Bagaimana Cara Penggunaan Termometer Digital?

Ini adalah bagian dari kemajuan teknologi dimana termometer air raksa mulai digantikan oleh cara lain yang relatif lebih aman.

Termometer digital biasanya dilengkapi dengan bunyi (misalnya bip) yang akan memberitahukan bahwa pengukuran suhu telah selesai dilakukan. Cara pengukuran umumnya sama dengan cara pengukuran dengan memakai termometer konvensional (air raksa), hanya saja Anda tidak perlu melihat jam untuk mengetahui kapan pengukuran suhu selesai.

Walau demikian, biasakan membaca dahulu petunjuk yang disertakan oleh pabrik pembuat termometer tersebut. Sebab mungkin saja termometer yang Anda beli memerlukan cara berbeda untuk pemakaiannya.

1 Comments:

Blogger Unknown said...

salam kenal...
Terimakasih ya Telah sher Artikel yang bernamfaat untuk menambah wawasan ..:)
dan untuk kaos kaki bayi yang bagus untuk menjaga kesehatannya seperti apa ya...
Moga sukses dan makin keren lagi artikelnya

7:26 PM  

Post a Comment

<< Home