Name:
Location: Indonesia

Monday, January 30, 2006

Perlukah Suplemen untuk Balita?

Perlukah Suplemen untuk Balita?



Oleh: Dokter Handrawan Nadesul

Sekarang banyak suplemen ditawarkan untuk anak balita. Sesungguhnya perlukah setiap balita diberi suplemen dan kapan seorang balita memerlukannya? Suplemen artinya pelengkap bila tubuh dinilai kekurangan suatu unsur zat gizi. Sebuah suplemen bisa berupa vitamin, elemen-mineral, atau zat gizi lain seperti asam lemak, asam amino, dan zat esensial lain misalnya serat. Termasuk di dalamnya bahan berkhasiat, yang biasanya berasal dari alam.

1. Anak dinilai kekurangan suplemen apabila:
1. menu harian kurang lengkap, atau kurang luas selera makannya;
2. anak mengidap gangguan pencernaan;
3. anak mengalami gangguan penyerapan zat gizi tertentu;
4. kebutuhan suatu zat gizi anak sedang meninggi;
5. anak kehilangan zat gizi yang berlebihan.
Jadi anak yang kurang porsi makannya, atau terbatas pilihan menu hariannya, merupakan alamat yang tepat untuk diberi suplemen.

Bila sejak bayi anak sering diare, kemungkinan sudah terjadi kerusakan pada sel-sel ususnya, kemudian terjadi gangguan penyerapan zat gizi. Kendati menu hariannya memadai, tetap saja terancam kekurangan zat gizi karena penyerapan nutrisi tidak optimum. Bisa terjadi juga bila sejak lahir anak mengalami gangguan enzim pencernaan dan atau gangguan metabolisme bawaan (inborn error metabolism), sehingga tak sempurna penyerapan semua zat gizinya dari makanannya.

Bila porsi asupan zat gizi anak tak sesuai dengan laju pertumbuhan (umurnya), anak juga memerlukan tambahan suplemen, terlebih bila menu hariannya kurang. Demikian pula bila anak sedang sakit berat, sakit menahun, atau mengidap penyakit ginjal, hati, kelenjar ludah perut, sehingga metabolisme vitaminnya pun ikut tidak sempurna, sama membutuhkan suplemen juga.

Anak yang kurang asupan lemak dalam menu hariannya juga berisiko kekurangan semua golongan vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,dan K), maka perlu suplemen untuk mengoreksinya.

2. Anak dengan penyakit infeksi memerlukan suplemen juga. Anak yang kekurangan vitamin lebih rentan terhadap infeksi. Dan anak yang sudah terinfeksi memperburuk infeksinya bila kekurangan vitamin-mineral-elemen, khususnya vitamin A, B6, dan C serta mineral seng, besi, selenium.

Anak yang sedang mengidap penyakit campak, diare, dan TBC paru-paru memerlukan suplemen untuk membantu proses kesembuhannya.

Adakalanya bertambahnya porsi makan zat tepung (nasi,roti,kentang,ubi,mi) perlu diiringi dengan ekstra vitamin B1 agar sempurna metabolismenya. Demikian pula bila porsi menu protein meninggi asupan vitamin B6 perlu ditambah; vitamin E dan C perlu ekstra lebih bila porsi asam lemak (tak jenuh) meningkat.

Anak yang sering, mengonsumsi antibiotika terlebih untuk waktu lama, memerlukan ekstra vitamin K, lantaran flora ususnya sudah dirusak oleh antibiotika sehingga produksi vitamin K alaminya sudah merosot. Untuk itu tambahan prebiotik dan probiotik diperlukan juga agar flora ususnya kembali normal.

3. Tubuh manusia dibangun oleh susunan 11 elemen mineral, dan sekitar 25 mineral kelumit (trace elements). Sepuluh dari elemen kelumit tergolong esensial, yang berarti tidak boleh tidak ada dalam menu harian bila tak ingin kekurangan.

Sama halnya dengan anak yang berisiko kekurangan vitamin, anak yang sama sekaligus bisa kekurangan sejumlah mineral dan elemen kelumit; bila kekurangan berarti terancam semua gangguan metabolisme yang membutuhkan enzim-enzim, hormon, dan elektrolit.

Untuk kecukupan mineral dan elemen kelumit, menu harian harus serba lengkap dan cukup jenis serta jumlahnya. Semakin beragam jenis menu harian, semakin kecil kemungkinan anak kekurangan mineral-elemen kelumit. Semakin lebar selera terhadap aneka menu harian, semakin kecil kemungkinan anak kekurangan zat gizi esensial.

4. Anak yang menunya cenderung ”monodiet”, dan sempit variasi menu hariannya, cenderung berisiko kekurangan bukan saja mineral dan elemen kelumit, melainkan juga sejumlah vitamin. Kita tahu bahwa semua sumber vitamin-meneral-elemen diperoleh tubuh dari bahan makanan alam. Termasuk yang kini banyak dipasarkan dan berasal dari tanaman, simplicia, yang mengklaim sebagai bahan berkhasiat (ganggang, jamur, bunga, daun, umbi-umbian, bebijian).

5. Sebagaimana halnya vitamin, tidak semua aman dikonsumsi secara berlebihan (megadosis). Golongan vitamin yang larut dalam lemak, yakni vitamin A,D,E, dan K, tak boleh dikonsumsi berlebihan kalau tidak ingin berkomplikasi buruk. Artinya bila sudah cukup dari susu dan menu harian, tak lagi perlu ekstra.

Mineral-elemen pun demikian. Maka sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan atau "hair analysis" terlebih dulu guna memastikan tubuh seorang anak tengah kekurangan (dan atau kelebihan) vitamin-mineral-elemen apa sajakah. Dari situ baru bisa ditentukan suplemen apa yang diperlukan, dan belum tentu semua suplemen perlu ditambahkan.

sumber www.sahabatnestle.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home