Name:
Location: Indonesia

Monday, January 30, 2006

Sesekali Jatuh, Pelajaran Berharga Bagi Si Kecil

Sesekali Jatuh, Pelajaran Berharga Bagi Si Kecil



Tanti bahagia sekali. Hari ini Tita, balitanya memasuki usia satu tahun. Untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh yang Kuasa, Tanti merayakan hari jadi buah hatinya bersama keluarga tercinta.

Melihat Tita jatuh bangun saat belajar berjalan, Tanti hanya tersenyum. “Ia memang masih belum kuat benar menahan tubuhnya, sehingga satu dua langkah berjalan, ia terjatuh. Lihatlah, jalannya pun masih oleng, lucu sekali!” komentar Arga, sang suami. “Mam…mam…” kata Tita. Dan….ups! ia terjatuh. “Oo, nggak apa-apa. Ayo berdiri lagi! Sini mama bantu,” kata Tanti, begitu melihat Tita terjatuh dan minta pertolongan.

Meski berulangkali jatuh, Tita tak juga jera. Malah ia makin penasaran, hingga ia mencoba dan mencoba lagi untuk belajar berjalan. Sesuai dengan tahapan usianya, ia terus bereksplorasi dengan benda-benda sekelilingnya. Tanti dan Arga memang tak pernah menghalangi gerak buah hatinya, sepanjang hal itu tidak membahayakan.

Mereka telah belajar banyak dari Buku Emotional Intelligence, Why It Can Matter More Than IQ (Kecerdasan Emosi, Mengapa lebih Penting daripada IQ) karya Daniel Goleman terbitan tahun 1995. Mereka tengah mengajarkan buah hatinya untuk belajar memotivasi diri. Dalam buku tersebut Goleman mengatakan, untuk memotivasi diri perlu dibarengi dengan pengelolaan emosi yang baik Itu sebabnya, ketika si kecil kesal, karena keinginannya berjalan masih terkendala oleh seringnya ia jatuh, Tanti maupun Arga terus memberi semangat.

Dengan jatuh, justru si kecil makin tertantang dan berintrospeksi, bahwa jatuh itu sakit dan nggak enak. Hal ini akan membuatnya untuk lebih berhati-hati ketika ia jatuh lagi. Memorinya mengenai pengalaman jatuh tersebut akan muncul lagi untuk mengingatkan. Semakin banyak pengalaman yang didapat, maka proses pembelajaran pun main banyak pula, dan ini akan memperkaya memorinya.

Peran orangtua dalam memotivasi balitanya sangat penting. Apa yang harus dilakukan orangtua? Tips berikut ini dapat membantu Anda untuk memotivasi si kecil.

Tips untuk memotivasi si Kecil agar tak mudah menyerah

* Latih anak untuk berlatih berjalan begitu ia sudah bsia berdiri tegap tanpa pegangan. Biasanya di usia 9-11 bulan, anak sudah bisa berdiri sendiri.
* Ketika Anda berdua melewati jalan yang membahayakan si kecil, jelaskan bahwa ia harus hati-hati, karena jalan menanjak, licin, dan berlubang, sehingga harus berpegangan, dan sebagainya.
* Ketika ia berhasil melewati kesulitan yang dihadapi, jangan lupa untuk memberi reward, misalnya berupa pujian. Dengan demikian anak akan merasa bahwa usahanya dihargai dan menyenangkan orang lain.
* Jangan bersikap panik, ketika mengetahui si kecil jatuh, sebab ia akan merekam ekspresi wajah Anda, dan membuatnya ikut-ikutan panik. Pada akhirnya ia takut untuk mencoba lagi. Tanamkan, bahwa kegagalan bukan akhir segalanya. Akan lebih baik jika Anda bersikap tenang, dengan menanyakan ihwal jatuhnya. Misalnya tanyakan bagian mana yang sakit, libatkan ia untuk mengobati sakitnya.

Yang penting, Bu-Pak, jangan bosan untuk terus memotivasi si kecil, hingga ia tumbuh menjadi anak yang optimis, dan selalu berusaha untuk meraih sukses sebagaimana dikatakan Goleman.

Sumber: DANCOW Parenting Center - NAKITA

0 Comments:

Post a Comment

<< Home